Selasa, 08 Mei 2012

suka menjadi guru..

Assalamualaikum. Wr. Wb
semoga Allah senantiasa merekatkan kita dengan cinta dan kasihNya..amin
Sesuai dengann judulnya saya ingin 'berceloteh' sedikit tentang profesi yang saya jalani kurang lebih empat tahun dan benar-benar baru 'terasa' dua tahun belakangan ini. Tak pernah sedikitppun terlintas dibenak saya untuk menjadi seorang guru.Alhamdulillah
Saya tidak terlahir dari keluarga berpedidikan tinggi, tapi saya dibesarkan dengan didikan lebih dari itu. Bagi saya bapak, ibu, dan mbah saya adalah sekolah, guru dan pendidikan terbaik dalam hidup saya. Saya mandiri sejak usia saya 10 tahun, karena saya terpisah dari orangtua dan dibesarkan mbah saya. Setelah selesai sma tidak pernah terpikir untuk bisa melanjutkan ke perguruan tinggi karena keterbatasan biaya, Alhamdulillah Allah memberikan jalan hingga sekarang saya bisa menjadi seorang guru..Alhamdulillah..Terimakasih Ya Allah..terimakasih mbah..terimakasih bapak..terimakasih ibu.. *perjalanan ini akan diceritakan untuk cerita selanjutnya
Guru
mungkin terlalu dini untuk berceloteh tentang profesi ini, tapi saya benar-benar ingin menuliskan apa yang saya rasakan saat ini. Bagi saya guru bukan hanya 'sekedar' profesi. Guru adalah sebuah AMANAH. Allah menjadikan guru sebagai ORANG TUA kedua dari anak, yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban. Subhanallah. Saya sangat bersyukur diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk menjadi orang tua dengan usia yang terbilang muda.
Menjadi seorang guru terlebih guru SD,membuat saya merasa seperti diberi sejumlah plastisin (mainan karet) dengan aneka 'warna dasar' yang berbeda. apapun yang saya lakukan terhadap plastisin itu mepengaruhi 'keindahan' wujudnya di akhir. semakin bagus bentukan maka semakin indah terlihat, semakin sering di sentuh dengan kelembutan maka akan semakin halus rasanya, begitulah anak-anak.
Semua anak terlahir jenius. kalimat ini menjadi motivasi profesi saya. Untuk semua para pendidik, mari bersemangat dan terus berusaha dengan berbagai cara yang baik,jujur, dan bersih. Kelangsungan negara kita di tangan anak-anak bangsa, pembesaran anak-anak bangsa adalah orangtuanya, dan kita orang tua keduanya.
sekali lagi...'Semua anak terlahir jenius'

mohon maaf untuk kesalahan kata-kata, manusia tempatnya salah, kebenaran hanya milik Allah.

Wassalamualaikum.wr.wb