Selasa, 17 September 2013

Surat cinta untuk kekasih...



Untukmu yang telah terbiasa di hati berhari-hari .. entah sejak kapan yang pasti saat ini dan semoga hingga akhir nanti. Terimakasih untuk semuamu untukku..waktu..hati..perhatian..dan semuanya yang tak terukur.
Kita tidak pernah tau apakah kelak kita akan tetap seperti ini..lebih baik atau malah sebaliknya tak bertegur sapa sama sekali. Yang pasti tak ada hal yang sifatnya kebetulan, yang ada hanyalah doaku sama dengan rencana Allah. Doaku meminta seseorang yang mungkin kau.
Bersamamu tidak selamanya menjadikanku bahagia, tapi setidaknya membuat ku mengerti tentang mengelola dan menempatkan perasaan hati. Bagaimana membutuhkan dan dibutuhkan.
Ketidaksempurnaanku membuktikan akan kemanusiaanku, aku tidak cantik, tidak kaya, tidak juga cerdas, jauh dari soleha, tapi setidaknya aku ingin menjadi pribadi yang membaik setiap waktunya. Maka aku membutuhkanmu untuk membantu ku.
Di penghujung sajadah selalu ku bulirkan sebuah doa yang semoga Allah menujukannya ke arahmu. Bukan sosok kaya yang aku harapkan, tapi seseorang yang dengan pribadinya menjadikanku lebih baik dan lebih mudah menuju janahNya.
Aku tidak menjanjikan penyelesaian untuk semua masalahmu, tapi dengan senang hati kan kudengar semua celoteh kesahmu. Inilah aku dengan semua kekuranganku.
Ada banyak yang ingin ku celotehkan denganmu melalui kata-kata ini, tapi ku biarkan mengambang di langit-langit pikirku untuk ku simpan rapat-rapat hingga Dia merengkuh kita dalam satu ikatan suci pernikahan menyempurnakan separuh agama kita.
Cintai aku dan bukan harapanmu
karena aku ingin kamu
hanya itu

*surat ini bukan untuk membuat hatimu tertarik...karena aku hanya belajar bagaimana caranya berkata jujur dengan perasaan...bagaimana kata-kata yang dirangkai oleh hati akan sampai pula ke hati...bagaimana carra mengeja rasa dalam kata..
Dengan ini Allah mungkin cemburu, tapi kumohonkan ampun atas nama hati dua anak manusiaNya..